Minggu, 02 Februari 2014

Hidup : Selalu Ada Pilihan

             Kemarin sudah membahas tentang Yopi, sekarang giliran Muh. Sandy Kusmartopo yang akan aku bahas. hahahaha (ketawa unyu). Nah, Sandy ini adalah ketua kelas HIHcorps (HIHcorps adalah julukan nama untuk HI kelas H UMY angkatan 2013 dengan nama akun twitter yang sama #promosi) yang dipilih secara tidak demokrasi. Aku ingat dulu pas baru pertama masuk kelas, eh bukan pertama ding, ke empat, pas kelas KAI. Setelah perkenalan satu-satu (biasalah, baru masuk kan remeh temeh dulu sambil liat siapa tau ada yang bisa diembat kan) dari paling pojok kanan sampai pojok kanan lagi (lah). 

           Setelah remeh temeh itu si dosen ini menjelaskan tentang Standar Operasional Pengajaran dan segala tetek besar, eh tetek bengek perkuliahan, lalu berkata, "Ketua kelasnya siapa ya?". Sekelas saling bertukar pandang selama sepuluh detik hingga akhirnya jatuh cinta lalu menikah dan mereka hidup bahagia selamanya. Oke silahkan abaikan kalimat sebelum ini.
"Masa ketua kelas belum dipilih? Jadi, udah hampir seminggu kalian tidak ada yang mengoordinir? Ayo sekarang kita pilih ketua kelas." ucap sang dosen memberi secercah harapan.
"Siapa yang mau jadi ketua kelas?" lanjut sang dosen.

            Kelas hening sejenak. Lalu ada dua orang manusia --yang kemudian hari aku ketahui bernama Satriya Ade Nugroho dan Muhammad Afkar Abdillah-- yang menyemburkan seorang nama yang pikirku awalnya nama seorang gadis.

"Sandy aja pak Sandy!!"

         Kelas hening lagi satu detik, lalu tiba-tiba serbuan sorakan dari sisi kanan --saat itu Sandy duduk di sisi belahan dada kiri--  membara menyuarakan nama Sandy untuk jadi ketua kelas.

"Bagaimana saudara-saudara, setuju?"

         Seisi kelas diam tanda setuju. Baiklah, secara resmi kelas yang baru berdiri selama beberapa hari itu memiliki ketua kelas bernama seperti perempuan Sandy.

"Kepada ketua kelas baru diharapkan untuk memberikan kata sambutan." kata sang dosen.

        Saat itu aku sedikit kaget ketika dia berdiri. "Wih tinggi amat nih orang, pasti suka makan gantar" pikirku. Lalu dia maju ke depan kelas.

"Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadaku. Semoga kita bisa bekerja sama dengan baik sampai nanti ajal menjemput. Oh ya, maaf saya tidak bisa bekerja sendirian. Saya membutuhkan wakil. Saya akan menunjuk seseorang dari para pria untuk menjadi wakil saya."

          Kelas mendadak tegang dengan ucapan sang ketua kelas baru. Suasana kelas menjadi seperti detik-detik pengumuman juara satu Indonesian Idol season tujuh yang udah kaya mau mati aja nungguinnya.

"Saya pilih mas-mas yang pakai baju putih corak wayang itu yang dibelakang."

        Belakangan diketahui kenapa Sandy milih dia jadi wakil ketua kelas. Karena dia keliatannya paling tua bijaksana diantara yang lain katanya. Officially, HIHcorps punya pemimpin!!!!

Sandy yang di dalam kotakan itu loh, itu yang dibelakang. Iya, itu.
        Aku kenal Sandy ini awalnya karena dulu aku kan sukanya gerak-gerakin kaki (ituloh yang gerak-gerak sendiri kakinya, kalian pasti sering ngalamin kok) tuh. Kebetulan waktu itu Sandy duduk didepanku. Kakiku nangkring deh di kursinya dia. Terus ga sengaja kakiku gerak-gerak sendiri. Mungkin dia kerasa dan tiba-tiba bagaikan punya mata dibelakang kepalanya, dia memegang kakiku, isyarat kakiku suruh berhenti bergerak. Peringatan Pertama. Kakiku turun. Beberapa menit kemudian, kakiku nangkring lagi dikursinya dia. Dan secara tidak sadar lagi kakiku gerak-gerak sendiri. setelah beberapa detik aku sadar, aku langsung nurunin kakiku ke lantai. Tak lama setelah itu, Sandy langsung menggeser kursinya agak kedepan. Hahaha. Aku ngerasa bersalah lalu aku bilang --lebih tepatnya berbisik, sampai Sandynya ga kedengaran mungkin-- "Eh sorry".

          Suatu hari aku dan beberapa teman membentuk kelompok Program Kreatifitas Mahasiswa yang beranggota Aku, Sandy, Latif, Shafa, dan Sarierah.Malamnya kami ada rencana buat kumpul ngebahas tentang PKM ini. Diputuskan akhirnya diadakan di rumah Sarierah yang jauuuuuuuhhh dari UMY. Sekitar jam tujuh malem sampe rumah. Aku bareng sama Shafa sama Latif perginya tapi beda motor. Pas sampe ternyata Sandy belum nyampe. Aku SMS kan, "San, buruan." Jemput aku depan indomarch, Yan" balasnya langsung. Okelah kataku. Eh pas sampe gerbang rumah Sari si Sandy udah keliatan, yaudah ga jadi jemput-__-

         Mungkin ngediskusiin tentang PKM di rumahnya sari cuma sepuluh menitan. Sisanya? As usual, ngomongin yang lain, dari cerita Tsunami Aceh 2004 sampai cerita lingkungan rumah Sandy yang kalau diceritakan disini bisa menyinggung SARA. Dirumah Sari sampai jam sebelasan malam kalau ga salah. Tapi Shafa udah pulang duluan jam sembilan, kosannya ada jam malam gitu. Jadi tinggal lah Sari sendiri yang cewe, eh ga juga sih dia kan udah kaya cowo #eh. Karena udah terlalu malam, dan ga enak sama abangnya Sari, kami izin pulang. Ga enak juga kan cowo-cowo main kerumah cewe sampe jam segitu. Terus Sandy tiba-tiba bilang,

"Yan, aku nginep kosanmu aja ya. Udah kemaleman ga enak sama tetangga."
"Oh, oke San."
"Ga nginep kontrakanku aja, San? Ada TV nya loh." kata Latif menawarkan diri dengan nada iklan Inovesyen Store.
"Ga deh, Tif. Lain kali aja. Hehe."

         Naahh sejak itu aku mulai akrab deh sama nih orang. Orangnya koplak, seru, enak diajak sharing, dan yaaaaa begitulah. Sejak itu Sandy lumayan sering nginep di kosanku. Sekarang udah jarang sih --hampir ga pernah-- tapi gantian aku yang nginep rumahnya. Hahaha. Secara aku suka bosen banget di kosan jadinya nginep rumah dia. Eh, btw ibumu cantik San. Kaya Umakku. Hahaha :D

0 komentar:

Posting Komentar

Created By Sora Templates