Minggu, 31 Juli 2016

Piala KR sebagai Ajang Unjuk Bakat Sepak Bola Usia Dini

WATES (KRjogja.com) - Festival Sepak Bola Usia Dini Piala KR I-2016 digelar di Alun-alun Wates, Kulon Progo, DIY sejak Jumat hingga Minggu, (29-31/7/2016). 21 tim kelompok U-12 dan 18 tim kelompok U-10 memperebutkan juara pada festival sepak bola yang pertama kali digelar oleh Kedaulatan Rakyat Group ini. 
Festival ini adalah salah satu upaya Kedaulatan Rakyat dalam berkontribusi untuk kemajuan sepak bola di Yogyakarta khususnya dan Indonesia umumnya. "Biasanya kan hanya untuk yang senior saja, di sini KR ingin menunjukkan bahwa pemain-pemain usia dini juga bisa unjuk bakat. Lewat festival ini juga bisa menjadi ajang edukasi bagi pemain yang tidak pernah berkompetisi menjadi punya pengalaman berkompetisi dan bermain sportif," ujar ketua panitia pelaksana Festival Sepak Bola Piala KR I-2016, Musahada.
Lanjut Musahada, dipilihnya Alun-alun Wates Kulon Progo sebagai tempat diselenggarakannya karena lapangan di sini yang paling representatif. "Lapangan di sini bisa dibagi empat dan Pemerintah daerah Kulon Progo juga mendukung penuh acara ini. Lingkungan dan masyarakat sekitar juga sangat mendukung adanya acara ini," kata Musahada.
Yati (49), salah satu orang tua yang anaknya bermain di Festival ini, acara ini sangat baik untuk unjuk diri pemain. "Semoga acara ini bisa berlanjut dan rutin setiap tahunnya," kata Yati. Hal senada juga diungkapkan oleh pelatih SSB Gama Jogja, Liliek Sumarmo, ia menyambut baik adanya festival ini. "Semoga bisa diluaskan tidak hanya DIY Jateng, tapi juga bisa diadakan di tingkat nasional," kata Liliek. (Bryan Bimantoro)
*Berita ini telah diterbitkan di krjogja.com. Baca di sini.

SSB Gama Jogja Perkasa di Piala KR


WATES (KRjogja.com) - SSB Gama Jogja menang tipis 1-0 atas R2 Solo pada pertandingan final di Festival Sepak Bola Usia Dini KU 12 Piala KR I-2016 di Alun-alun Wates, Kulon Progo, Minggu, (31/7/2016). Babak pertama banyak diwarnai peluang-peluang yang bisa diatasi oleh kedua penjaga gawang sebelum akhirnya gol tercipta pada menit ke 14 oleh Hafiz.
Di babak kedua, SSB Gama Jogja dan R2 Solo bermain saling menyerang. Banyak terjadi peluang-peluang yang bisa ditangkal oleh masing-masing penjaga gawang. Hingga akhir babak kedua, R2 Solo tidak bisa menyamai skor.
Dengan prestasi ini, SSB Gama berhak mendapatkan piala dan uang tunai pembinaan sebesar Rp 5.000.000. Adapun juara ketiga berhasil direbut oleh SSB Wajar Magelang.
Sedangkan untuk KU 10, juara pertama, kedua, dan ketiga berturut-turut ditempati oleh SSB Rantai Baja Purwodadi, SSB Mas Jogja, dan SSB Baturetno. Untuk top score KU 10 diraih oleh Muhammad Nadio dari SSB Baturetno sedangkan KU 12 diraih oleh Reza Aditya dari R2 Solo. (Bryan Bimantoro)
*Berita ini telah diterbitkan di krjogja.com. Baca di sini.

Sabtu, 30 Juli 2016

Piala KR : Gama Menang Telak 5-1 Atas Persopi


WATES (KRjogja.com) - Gama menang telak 5-1 atas Persopi di pertandingan dalam Festival Sepak Bola Usia Dini Piala KR I-2016 pada Sabtu (30/7/2016), di Alun-alun Wates Kulon Progo. Gama sejak babak pertama tampil menyerang pertahanan Persopi. Pada babak pertama ini Gama menyerang dan berhasil menciptakan peluang sehingga menghasilkan tiga gol tanpa perlawanan.
Memasuki babak kedua, Persopi mencoba membobol gawang lawan. Beberapa kali menciptakan peluang dan hasilnya pada menit 25 Persopi membobol gawang lawan hasil tendangan Ardi. Sampai akhir pertandingan, Gama masih memimpin dengan skor 5-1.
Pelatih Gama, Liliek Sumarmo mengatakan tidak ada strategi khusus dalam memenangi pertandingan ini. Ia juga tidak ada menargetkan menang atau kalah dalam setiap pertandingan.
"Tidak ada formasi striker atau sayap atau yang lain. Saya hanya menekankan pada disiplin posisi. Untuk anak seumur mereka main bola dengan senang saja," jelas Liliek. Pada pertandingan hari sebelumnya, Gama terus mengantongi poin penuh pada empat pertandingan. (Bryan Bimantoro)
*Berita ini telah diterbitkan di krjogja.com. Baca di sini.

Selasa, 26 Juli 2016

Gelar Budaya Jogja Sebagai Wadah Perenungan Eksistensi Kebudayaan


YOGYA (KRjogja.com) - Gelar Budaya Jogja kembali digelar pada tahun 2016 ini. Pergelaran ini dibuka langsung oleh Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Selasa (26/7/2016) malam di Kraton Yogyakarta. Pergelaran tahun ini mengangkat tema pelestarian Catur Sagatra Mataram. Gelar Budaya Jogja 2016 ini diadakan sebagai bentuk pengembangan nilai-nilai luhur guna membentuk jati diri bangsa.
"Pentas budaya ini menjadi semacam oase di tengah serbuan tontonan-tontonan sinetron di televisi yang kurang mendidik dan mendalam," kata Kepala Dinas Kebudayan DIY Umar Priyono dalam sambutannya.
Sri Sultan Hamengku Buwono X sangat mengapresiasi diadakannya kegiatan ini. Namun, ia juga menyayangkan intelektual masa kini yang tak lagi meminati budayanya sendiri.
"Jika dulu para pujangga menciptakan pitutur luhur dan wewarah agung yang dikemas dalam berbagai media seperti tembang, seni tari, busana, dan lagu budaya namun karya tersebut tak lagi diminati oleh pujangga masa kini yakni para intelektual," kata Sultan dalam sambutannya membuka Gelar Budaya Jogja 2016.
Sultan berharap dengan adanya kegiatan ini masyarakat bisa memahami harkat, martabat, dan eksistensi manusia dalam khasanah kebudayaan. Ia juga berharap acara ini bisa membangun rasa memiliki kepada para intelektual muda terhadap budaya Yogyakarta.
Gelar Budaya Jogja 2016 akan menampilkan kebudayaan dari empat istana, yakni Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kadipaten Pura Mangkunegaran Surakarta, dan Kadipaten Pura Pakualaman Ngayogyakarta.
Gelar Budaya Jogja 2016 akan ditutup pada Rabu, (27/7/2016) dengan penampilan wayang kulit semalam suntuk dengan dalang Ki Suharno dan mengambil cerita Tri Pama Kawedhar. (Bryan Bimantoro)
*Berita ini telah diterbitkan di krjogja.com. Baca di sini.

Aminudin, Berjuang Hidup dari Potong Rambut



DI BAWAH pohon beringin sebelah barat Alun-alun Utara Kraton Yogyakarta, Aminudin membuka lapak potong rambut dengan peralatan sederhana. Pekerjaan ini sudah ia lakoni sejak tahun 2002. Hujan, panas, angin, hingga gusuran sering ia alami dalam bekerja. Semuanya ia lakukan demi menghidupi istri dan anak-anaknya.
Pria kelahiran tahun 1968 ini mempunyai satu istri dan dua anak. Anaknya yang pertama tengah duduk di kelas XII SMA dan yang kedua duduk di kelas VII SMP. Ia berjuang tiap hari membuka lapak potong rambut dari pukul 08.30 WIB hingga 14.30 WIB demi menghidupi mereka. Khusus hari Sabtu ia tutup pukul 11.30 WIB karena harus menjemput anaknya sekolah. Sedangkan hari Minggu, ia liburkan karena  ingin menghabiskan waktu bersama keluarganya.
Sebelum melakoni pekerjaan ini, sebelumnya ia bekerja serabutan sebagai tukang cangkul, pembersih got, hingga tukang bangunan. Selanjutnya ia berpikir, apakah ia akan kuat melakoni pekerjaan tersebut hingga tua nanti? Pekerjaan itu, lanjut Aminudin, membutuhkan tenaga dan fisik yang kuat. Sedangkan manusia dibatasi dengan umur yang tidak selalu muda dan kekuatan fisiknya pasti menurun.
“Nanti tenaga sudah berkurang, umur sudah menua, tetapi masih ada yang harus dihidupi? Manusia kan tidak selamanya muda, pasti akan menjadi tua. Jadi, saya pilih pekerjaan yang bisa saya lakoni sampai tua nanti. Hitung-hitung sambil tunggu giliran, Mas,” cerita Aminudin sambil tertawa.
Selama 14 tahun bekerja, ia pernah tidak mendapatkan konsumen hingga tujuh hari. Hal ini membuatnya hampir putus asa dan ingin menutup mata pencarian keluarganya ini. Tapi ia percaya bahwa yang Maha Esa tidak tidur dan rejeki sudah ada yang mengatur. Ia terus berusaha dengan membuka lapaknya tiap hari dan terus berdoa pada-Nya.
“Ga mungkin tho, Mas, rambut orang pendek terus pasti akan panjang,” canda Aminudin sambil memotong rambut konsumennya. Ia percaya dengan terus berjuang dan mencari ‘nama’ pasti akan ada konsumen. “Kalau sudah ada ‘nama’ enak tho, Mas. Istilahnya konsumen yang mencari kita, bukan kita yang mencari konsumen,” terang Aminudin.
Menurut pria yang biasa dipanggil Udin ini pendapatannya tidak bisa ditentukan. Menurutnya, pendapatannya sangat bergantung dengan kondisi cuaca. Ongkos setiap kepala Rp 7.000. Kalau cuaca sedang cerah ia bisa memotong rambut 10-15 kepala orang per harinya, kadang juga hanya lima kepala saja. Hari ini dengan cuaca tidak begitu bersahabat ia bisa memotong rambut untuk 14 kepala. (Bryan Bimantoro)
*Berita ini telah diterbitkan di krjogja.com. Baca di sini.

Senin, 18 Juli 2016

Ini Biaya yang Harus Disiapkan untuk Berlibur ke Belitung!

 


Setelah masuk dalam 10 Bali baru, Belitung makin berbenah diri menyambut gelombang wisatawan yang datang untuk berlibur ke daerah ini. Hal ini ditunjukkan dengan pesatnya perkembangan dan perbaikan infrastruktur di daerah ini. Sering saya membawa keluarga saya dari Jawa untuk berkunjung ke Belitung dan mereka pasti berkata, "Ini kayak jalan tol di Jakarta tapi gratis," saking mulusnya jalanan di Belitung.

Bagi kamu yang mau berlibur ke Belitung dengan nyaman saya sarankan untuk pergi ke sini dalam hari normal (bukan hari weekend maupun tanggal merah). Karena kalau kamu ke Belitung pada weekend atau tanggal merah, semua tempat wisata akan sesak dengan wisatawan lokal maupun domestik. Tapi kalau tidak bisa cuti di weekday ya tidak apa-apa, asal siap fotomu akan bocor di mana-mana. Hehehe

Untuk kamu yang berasal dari Jakarta, kamu akan sangat mudah untuk mencapai Belitung. Hanya 50 menit saja naik pesawat. Saat ini, Belitung sudah dilayani oleh empat maskapai penerbangan yaitu Citilink, Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, dan Nam Air. Waktu penerbangan pun cukup fleksibel, mulai dari pukul 5.50 WIB dari Jakarta hingga pukul 16.40 WIB penerbangan terakhir dari Belitung.

Oh ya, satu hal yang perlu diingat adalah bandara di Belitung namanya adalah H.A.S Hanandjoeddin yang letaknya di Kota Tanjung Pandan. Jadi, jangan sampai keliru dengan kota lain seperti Tanjung Pinang (Riau) atau Pangkal Pinang (Bangka). Pernah ada kejadian seorang wisatawan ingin ke Tanjung Pandan malah naik pesawat dengan tujuan Tanjung Pinang. Kan sedih.

Saya percaya bahwa setiap orang adalah diplomat, termasuk diplomat pariwisata. Sering saya mengunggah foto-foto pantai di Belitung dan sering pula saya mendapat pertanyaan, "Berapa biaya untuk bisa ke sana?". Baiklah.

Baca juga : Sembilan Tempat Wisata Terbaik di Belitung Timur (http://bryanbmntro.blogspot.co.id/2015/03/best-9-places-in-east-belitung.html)

Tiket pesawat ke Belitung harganya sangat fluktuatif, apalagi mendekati hari-hari besar atau libur panjang. Atas dasar pengalaman saya, waktu terbaik untuk berkunjung ke Belitung adalah bulan Februari, September, dan Oktober. Kenapa? Karena pada bulan itu harga tiket pesawat cukup murah dan cuaca pun mendukung untuk kamu yang menyukai aktivitas di pantai. Kisaran harganya adalah 300k-500k. Bahkan saat libur semester lima bulan Februari lalu, saya mendapatkan tiket pesawat ke Belitung dengan harga 285k dari Jakarta dengan maskapai Citilink. Tiket pesawat sudah jelas, ya? (Update per bulan Maret 2019, harga tiket sedang mahal-mahalnya, dari ataupun ke Belitung. So, jika ingin liburan ke Belitung perencanaan finansialnya harus dipikirkan benar-benar).

Bagaimana dengan transportasi selama di Belitung? Jangan kaget karena di Belitung tidak ada angkot atau bis. Karena orang Belitung kaya-kaya, jadi punya motor semua. Joking. Jika ingin menyewa motor bisa didapatkan dengan harga 50k-100k per hari. Kalau kamu ingin menyewa mobil bisa dengan harga 400k-550k per hari. (Update : Sekarang, di Tanjungpandan sudah tersedia layanan Gojek dan Grab untuk memudahkan mobilitas saat berlibur di Belitung).

Sekarang mari membahas hidup kamu saat nanti liburan di Belitung. Seperti kebanyakan daerah di luar Jawa, harga makanan di Belitung memiliki standar cukup mahal. Untuk seporsi ayam bakar + nasi + es teh/es jeruk harganya berkisar antara 20k-30k. Jangan bayangkan Belitung dengan makanan serba laut yang murah, karena justru makanan serba laut di Belitung itu mahal. Untuk satu kilogram ikan bakar krisi bisa menguras kantong kamu 75k. Kepiting per ons bisa mencapai 40k. Udang dan cumi juga tidak berbeda jauh.

Saran saya untuk kamu yang ingin makan murah di Belitung, carilah tempat makan yang berbau Jawa atau Padang. Insyaallaah lebih murah. Untuk lauk ayam, tempe, dan sayuran beserta minum hanya menguras 14k saja dari kantong kamu. Atau kalau mau lebih hemat, pilih saja telur, tempe, dan sayuran hanya habis 10k saja. Untuk makan jelas, ya?

Setelah tenar di dunia pariwisata nasional, Belitung mulai banyak dilirik oleh jaringan hotel internasional, seperti Aston, Marriot, Swissbell, dan Santika. Untuk kamu yang berkantong tipis jangan coba-coba menginap di sini. Harga bisa dicek di traveloka ya. Nah, bagi kamu yang ingin hemat carilah homestay yang disediakan oleh warga untuk menginap. Harganya berkisar antara 70k-120k per kamar dan bisa diisi dua orang. Bahkan ada homestay yang letaknya tidak sampai 100 meter dari Pantai Tanjung Kelayang. Menarik, bukan? Tidak hanya tinggal, tapi kamu juga bisa berkomunikasi dengan masyarakat asli Belitung di sana. Bahkan jika kamu beruntung, bisa dimasakin makanan khas Belitung juga, lho!

Di Belitung, sampai sekarang semua tempat wisatanya tidak memungut biaya masuk, kecuali tempat wisata yang sudah dikelola oleh pihak ketiga. Saat ini, tempat wisata termahal di Belitung adalah Museum Kata Andrea Hirata dengan biaya masuk 50k (mendapatkan buku saku Laskar Pelangi). (Update : sekarang biaya masuknya menjadi 10k. Tapi saya tidak tahu apakah masih mendapatkan buku saku atau tidak). Jadi jangan khawatir kalau kamu hanya ingin bermain di pantai-pantai di Belitung semuanya gratis! Satu lagi, jika kamu mau menyeberang ke Pulau Lengkuas, siapkan dana 450k-600k untuk satu kapal (bisa diisi hingga 10 orang).

Rincian perjalanan berlibur ke Belitung dari Jakarta (saya pilihkan harga aman) :

Tiket pesawat PP : 2 tiket x 400k = 800k
Penginapan : 2 malam x 100k = 200k
Makan : 6 kali x 20k = 120k
Sewa motor : 2 hari x 70k = 140k

Total perjalanan liburan kamu adalah 1.260k saja. Ini sudah paling aman. Tapi jangan sampai kamu membawa uang pas, takutnya kamu sakit di jalan kan tidak ada yang tau. Pada tulisan berikutnya saya akan mengulas tentang tempat makan yang enak untuk menemanimu berlibur di Belitung.
Created By Sora Templates