Selasa, 28 Agustus 2012

Mereka..

Saat semuanya tertumpu hanya pada satu sisi saja, mereka telah mampu membuktikan pada dunia bahwa mereka bisa mewujudkan semua keinginannya tanpa ada campur tangan orang lain. Mereka hebat. Tanpa batas. Mereka tidak segan untuk bertanya dikala mereka dilanda kebingunangan. Mereka pun tak ingin disebut sebagai orang yang malas. Mereka bangkit dalam keterpurukan. Tidak ada sebersit pun dalam benak mereka kata menyerah dalam perjalanan hidup mereka.
Saat yang lain berfoya-foya menghabiskan hasil kerja keras hanya dalam waktu singkat, mereka mampu dengan semangat menggelora menyisihkan sedikit dari hasil kerja kerasnya demi menghidupi keluarga dan saudara-saudara mereka untuk bertahan dalam kerasnya persaingan hidup. Mereka tak malu untuk berjalan di tengah keramaian orang yang dimabuk oleh nafsu duniawi. Mereka tak malu untuk bisa bekerja ditengah orang-orang yang mengutamakan ke-intelektual-an. Semuanya mereka lakukan untuk bisa menyambung hidup mereka kedepan.
Mereka, dengan kemampuan terbatas mampu mendobrak pintu pemisah antara harga diri dan keberpihakan.  Pun dalam keterbatasannya, mereka masih bisa bersyukur atas semua limpahan Rahmat dari Yang Maha Kuasa atas segala yang telah mereka terima untuk meneruskan perjuangan hidup.

Kadang mereka mungkin merasa sangat terpinggirkan. Sangat terpinggirkan ketika mereka mengetahui banyak orang mencemooh mereka dikala mereka mengais rejeki. Kadang mereka mungkin merasa tersisihkan dikala mereka berjalan di tengah orang yang tidak sedikitpun mempedulikan mereka. Mereka hanya bisa menunduk, diam, berjalan terseok-seok menghadapi rintangan hidup selanjutnya.
Bahkan mungkin mereka juga tidak mau terjebak dalam kondisi ini. Terjebak dalam keterbatasan ini. Tapi mereka sudah memutuskan jalan hidup mereka seperti ini dahulu jauh sebelum mereka menghadapi lika-liku kehidupan seperti ini. Mereka telah mengambil keputusan yang tidak memperhatikan bagaimana nasib mereka selanjutnya.
Keputusan yang diambilnya itu bukan tanpa sebab. Mereka dihadang hanya dengan 1 pilihan saja. Tidak ada pilihan lainnya. Mau tidak mau mereka harus mengambil keputusan itu dan menerima semua resiko dari pengambilan keputusan tersebut. Pernah aku bertanya pada anak muda salah satu dari mereka “kenapa anda tidak mencari pekerjaan lain selain meminta-minta seperti ini? Tubuh anda kuat dan masih bisa untuk banting tulang.” ia pun menjawab “saya tidak pernah sekolah dek. SD pun saya tidak. Tidak tahu harus bekerja apa lagi dengan keterbatasan saya ini. Saya bingung. Jadi terpaksa saya begini. Daripada tidak bisa makan sama sekali.” Pertanyaan yang sama pun kerap aku lontarkan kepada lebih dari puluhan orang yang bernasib sama dengan anak muda tersebut. Dan jawabannya pun sama. Mereka tidak pernah mengenyam pendidikan sama sekali.
Dari situ kita bisa mengetahui bahwa mereka dengan kehidupan terbatas itu kebanyakan tidak pernah merasakan betapa nikmatnya mereguk kenikmatan menimba ilmu pendidikan. Mereka dengan sangat tega membiarkan tubuh mereka hitam legam, kotor, kering, dan tak terawat. Padahal jika mereka sekolah, hidup mereka TIDAK AKAN MUNGKIN seperti ini. Kalian tahu betapa pendidikan sangat penting bagi kehidupan kita??
Pendidikan sangat diperlukan bagi kita. Pendidikan merupakan muara dari segala kesejahteraan. Memang, tidak semua orang di dunia ini berhasil karena pendidikan. Banyak juga yang berhasil dan sukses gemilang tanpa ada pendidikan yang tinggi. Tapi mereka mempunyai sebongkah keberuntungan dan faktor X. Dan tidak semua orang memiliki dua hal tersebut. Jadi, sebagai manusia yang berakal, kita diharapkan mampu untuk menentukan sendiri bagaimana jalan kehidupan kita kedepannya yang tidak mempertaruhkan kelangsungan hidup kita sendiri dan keluarga kita kelak.
Bagaimana cara supaya kita terhindar dari keterpurukan hidup? Satu-satunya cara hanya dengan berpendidikan. Atau minimal kita harus bisa Membaca , Menghitung, dan Menulis. Tanpa dasar-dasar pendidikan itu kita dengan amat mudah dibodohi oleh orang-orang berdasi atau bahkan orang-orang ber-clemek.
Salah satu cara berpendidikan adalah sekolah. Di sekolah kita bisa mendapatkan berbagai macam pelajaran. Tapi tidak semuanya juga diajarkan di sekolah. Terutama hal yang menyangkut kelangsungan hidup. Contohnya seperti bersyukur. Banyak dari kita yang belum tahu benar artinya bersyukur. Tirulah mereka yang hidup dalam keterbatasan, malah mampu untuk mengucap syukur melebihi dari syukur yang kita ucapkan yang notebene kita diberi ‘lebih’ oleh Yang Maha Kaya.
Maka dari itu sekolah di dalam dan sekolah diluar sama pentingnya. Keterbatasan itu pasti akan dapat dihancurkan apabila kita mau dan niat untuk berubah. Cara merubah satu-satunya yaitu sekolah. Pesan ku untuk semua pembaca blog jelek ku ini niatkanlah benar-benar dari rumah untuk menimba ilmu sebaik-baiknya, karena tidak semua orang berkesempatan untuk bersekolah. Tirulah semangat Laskar pelangi. Walaupun sekolah mereka berada dalam sebawah-bawahnya kelayakan gedung sekolah, mereka tetap semangat untuk bersekolah. Demi cita-cita mereka. Cita-cita tinggi mereka. Bermimpilah maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu!
Satu lagi pesanku, rajin-rajinlah bersyukur atas apa yang telah engkau raih/dapatkan/nikmati. Sekecil apapun itu. Seringan apapun itu. Bapakku pernah berucap “kamu harus selalu syukur nikmat! Jangan sampai kamu kufur nikmat!!!”  semoga kita semua termasuk umat-umat yang tidak lupa bersyukur. Aamiiiin.



SALAM PEMIMPI SELALU...!!

0 komentar:

Posting Komentar

Created By Sora Templates