Selasa, 30 September 2014

Mahalnya Singapura

Tanggal 21 September 2014 adalah hari kedua di Singapura dan saya terlambat bangun. Rencananya saya mau bangun jam 6 am tapi kenyataannya saya bangun jam 9.30 am. Sarapan dari hotel pun hangus :( Baiklah. Minum air putih saja untuk mengganjal perut. Air putih di Singapura mahal, men! ukuran 600 ml itu harganya S$1. Kabar gembiranya adalah air keran di Singapura itu bisa langsung diminum! Siapkan aja tumbler kalau mau ke Singapura jadi ngga usah beli air. Hemat.

Itinerary pertama hari itu adalah ke Sentosa. Setelah mandi dan siap-siap langsung cabut dari hostel. Oh iya, sebelumnya saya check out hostelnya dulu terus nitipin koper dan nanti malam baru saya ambil kopernya jadi ngga ribet geret-geret koper pas ke Sentosa. Dari hostel saya cabut jam 10.35 am. Singapura sudah panas banget jam segitu. Perjalanan ke Sentosa sekitar 30 menit. Saya ke Stasiun Ferrer Park yang ada di City Mall untuk kemudian berhenti di Stasiun Harbour Front. Di MRT saya sibuk memperhatikan orang-orang yang turun dan naik silih berganti cepat sekali. Tapi rata-rata orang Singapura kalau lagi naik MRT pasti mereka main gadget mereka yang rata-rata tuh iPhone semua. Apa yang mereka mainin? Bukan twitter, facebook, ig, path, dll. Tapi mereka nge-game. Mungkin dengan pekerjaan mereka yang sangat berat, ngegame diwaktu luang mungkin bisa jadi sarana penyegaran mereka kali ya.

Pernah kan aku bingung letak stasiun MRT, terus aku tanya ke orang chinese yang asli Singapura. Pas aku mendekat ke orang itu, dia langsung seperti ketakutan gitu. Bukan, bukan karena aku badannya gede, brewokan, bukan. Tapi karena emang orang Singapura rata-rata gitu. Tapi bukan berarti semua loh ya. Pernah juga aku nemu orang Singapura yang baik banget, sampai mau nemenin nyari tempat yang mau aku tuju. Orang Singapura ini juga hobinya jalan kaki. Kalaupun mereka punya mobil, bisa dipastikan mereka adalah orang-orang tajir Singapura. Karena kalau punya mobil disana pajaknya amat sangat tinggi. Belum lagi bahan bakarnya, perawatannya, beuh, makan aja mahal. Singapura itu ngga cocok untuk tempat hidup, cocoknya adalah untuk tempat bekerja mencari uang.

Sampai di Stasiun Harbour Front sekitar jam  11.10 am. Stasiun ini juga terintegrasi sama mall, namanya Vivo City Mall. Kalau kamu mau ke Sentosa itu ada dua cara. Pertama kamu bisa naik Vivo City yang berbiaya S$4. Kamu akan ke Sentosa via udara. Jadi kamu akan melihat pemandangan Singapura dari atas. Kemarin budgetku ngga cukup untuk naik itu. S$4 udah bisa buat makan sekali. Jadi aku ke Sentosa pakai cara kedua. Lewat Sentosa Broadwalk. Kamu harus jalan kaki sepanjang sekitar 800an m. Tapi tenang, ada eskalator datarnya kok jadi ngga begitu capek. Berapa biayanya? Kemarin aku gratis karena pas itu hari Minggu. Setiap weekend dan hari besar ke Sentosa via Broadwalk itu gratis. Kalau hari biasa gimana? Cukup S$1 aja kok. Lumayan murah dibandingkan Vivo City tadi.

Suasana di dalam Vivo City Mall. 

Pemandangan pas mau keluar Vivo City Mall (VCM).

Sentosa Broadwalk.

:') Akhirnya bisa kesini!

Ngga tahu ini kolam renang umum atau gimana.

Ini jalan yang mau ke USS.

Akhirnya bisa ngelihat ini dengan mata kepala sendiri!

Ngga boleh ngga selfie dong!

Universal Studio Singapore.


Ini jalan di Broadwalk nya. Seger banget!

Ini elevator datarnya. Jadi biarpun jalan ngga bakal capek.

Nah itu yang digantung-gantung itu Vivo City yang biayanya S$4.

Di Sentosa kamu bisa lihat SEA Aquarium, Trick Eye Museum, USS, dll. Tapi kemarin aku menghilangkan itu semua dari itineraryku karena HTM nya puluhan dollar ._. Aku cuma poto di depan globe Universal itu. Itu sih yang wajibnya.hahaha Aku disitu sekitar dua jam. Iya lama karena pas itu aku capek banget. Selama dua jam itu aku hampir tiap saat mendengar orang berbahasa Indonesia. Banyak. Banget. Orang. Indonesia. hahaha Setelah puas poto-poto, jam 2 pm aku keluar dari Sentosa terus jalan lagi ke Broadwalk itu. Atau kalau kamu capek banget, kamu bisa naik bus  dari Casino, langsung ke Vivo City Mall. Gratis. 

Rencana aku selanjutnya adalah mencari Uncle Ice Cream yang melegenda itu di Orchard Road. Dari Harbour Front kamu naik MRT lagi jalur ungu, terus turun di stasiun Dhobby Ghaut. Terus kamu harus ganti kereta ke jalur merah terus turun di Stasiun MRT Orchard Road. Stasiunnya juga terintegrasi sama mal. Kayanya hampir semua deh stasiun MRT di Singapura itu terintegrasi sama mal. Sampai di Stasiun Orchard Road aku langsung keluar untuk langsung mencari eskrim itu. Ramai banget waktu itu Orchard. Iya sih, waktu itu memang hari minggu, harinya libur tanggal merah pasti pada jalan-jalan. Jadi sulit membedakan mana yang asli Singapura sama turis. Hal yang wow nya itu mereka pada modis-modis banget swear. Aku duduk di taman Orchard itu kaya ngeliat fashion show dah serius. 

Perempatan Orchard.
Keluar dari stasiun Orchard kamu langsung disuguhkan patung ini!

Sore hari di Orchard.

Ini mall gedenya kebangetan.

Gedung-gedung disekitar Orchard.

Selfie dong :3

Arsitektur gedungnya ciamik!


Ini Uncle Ice Cream rasa Mangga dan penjualnya yang dikerubuti dibalkang itu.
Dari jauh aku lihat ada sedikit keramaian. Aku dekati. Semakin dekat sepertinya aku tahu apa yang sedang mereka kerubuti : Uncle Ice Cream! Aku beli satu pertamanya. Rasa mangga. Harganya sudah naik jadi S$1.2. Terus pas abis kok rasanya enak ya aku beli lagi rasa Papermint. hahaha Aku juga bingung. Kenapa kalau diluar beli eskrim gitu aja enak banget ngeluarin duitnya. Tapi kalau di Indo rasanya berat banget. Padahal S$1.2 itu kalau dirupiahkan sudah bisa beli magnum, eskrim paling eksklusif di Indo kan, Huft.

Di Orchard aku sampe jam 5 pm. Duduk-duduk aja sambil nyuci mata. Mau twitteran, wifinya ngadat. Yaudah aku full-in untuk memperhatikan suasana jalan itu aja. Tapi sebenernya aku terlalu banyak menghabiskan waktu percuma sih. Di Sentosa aja dua jam. Di Orchard tiga jam. Padahal banyak kan tempat wisata bagus di Singapura. Sedangkan malamnya itu aku harus naik bis ke Johor Baru untuk ke Kuala Lumpur. Yasudahlah pikirku, toh nanti juga bakal balik lagi ke Singapura. aamiinn.

Jam 5 pm pas aku balik dari Orchard mau ke hostel ambil koper. Rutenya sama kaya tadi. Dari Stasiun Orchard naik kereta jalur merah ke Dhobby Ghaut, terus ganti kereta ke jalur ungu terus turun di Stasiun Ferrer Park. Dari Ferrer Park tinggal jalan deh ke hostelnya. Deket kok. Sampai hotel udah ngga bisa mandi karena sudah check out :( Yasudahlah gapapa. Aku istirahat aja bentar duduk-duduk di cafenya sambil ngecharge kamera. Setelah siap mau pergi, pikiranku berubah. Yang awalnya aku mau langsung ke Kranji, tiba-tiba aku pengen ke Sentosa lagi! Pikirku pasti bagus banget kalau ke Sentosa nya malam-malam. Dan tanpa buang waktu aku langsung cabut lagi ke Stasiun Harbour Front. Jam menunjukkan pukul 8 pm aku sampai lagi di Sentosa Broadwalk. Dan pikiranku benar. Sentosa di malam hari sangat bagus! 

Ini malam-malam di Sentosa.

Sudah saya bilang Singapura itu tempat yang cocok bersama kekasih!


Ngga begitu kelihatan sih.

Minta potoin bule yang lagi ngganggur.

Suasana sekitar globe nya.

Candyllicious.

Ada permainan air mancur juga disana.

Ini tempat pemberhentian bus ke VCM dari Casino nya Sentosa.

Soetta aja kalah bagus, Serius.

Ini didalam bis mau ke VCM. Bersih.
Tapi karena dikejar waktu juga saya cepat-cepat aja ke globe nya. Poto sekali aja terus langsung ke Kranji. Karena dikejar waktu akhirnya aku naik bis aja dari Sentosa ke Vivo Citynya. Gratis ini plus cepat. Karena bis terakhir dari Kranji ke Johor Baru itu jam 11.30 pm. Jam 9.30 pm aku naik MRT tujuan Kranji dari stasiun Harbour Front. Dari Harbour Front kamu naik kereta jalur kuning terus berhenti dan ganti kereta ke jalur hijau di Stasiun Buona Vista. Kamu naik kereta lagi di jalur hijau tujuan Jurong East. Lalu ganti kereta lagi ke jalur merah dan berhenti di Stasiun Kranji. Perjalanan sekitar 45 menit belum termasuk kamu jalan kaki untuk ganti kereta karena jaraknya jauh. Jam 10.40 aku sampai di Kranji. Alhamdulillaah ngga telat pikirku. Terus perutku berontak. Akhirnya aku makan dulu di Ananas Cafe di dekat pemberhentian bis. Makanan disana murah-murah sekali. S$3 udah bisa dapat nasi lemak, ayam, tempe, minumnya coca cola. Jam 11 pm selesai makan terus nunggu bis nomor 170 tujuan Johor Baru. ~Bersambung.

Tempat nunggu bis nomor 170 ke Johor Baru.

Ini tempat pemeriksaan imigrasinya Malaysia di Johor Baru. Keren.

0 komentar:

Posting Komentar

Created By Sora Templates