Mereka..
Saat semuanya tertumpu hanya pada
satu sisi saja, mereka telah mampu membuktikan pada dunia bahwa mereka bisa
mewujudkan semua keinginannya tanpa ada campur tangan orang lain. Mereka hebat.
Tanpa batas. Mereka tidak segan untuk bertanya dikala mereka dilanda
kebingunangan. Mereka pun tak ingin disebut sebagai orang yang malas. Mereka
bangkit dalam keterpurukan. Tidak ada sebersit pun dalam benak mereka kata
menyerah dalam perjalanan hidup mereka.
Saat yang lain berfoya-foya
menghabiskan hasil kerja keras hanya dalam waktu singkat, mereka mampu dengan
semangat menggelora menyisihkan sedikit dari hasil kerja kerasnya demi
menghidupi keluarga dan saudara-saudara mereka untuk bertahan dalam kerasnya
persaingan hidup. Mereka tak malu untuk berjalan di tengah keramaian orang yang
dimabuk oleh nafsu duniawi. Mereka tak malu untuk bisa bekerja ditengah
orang-orang yang mengutamakan ke-intelektual-an. Semuanya mereka lakukan untuk
bisa menyambung hidup mereka kedepan.
Mereka, dengan kemampuan terbatas
mampu mendobrak pintu pemisah antara harga diri dan keberpihakan. Pun dalam keterbatasannya, mereka masih bisa
bersyukur atas semua limpahan Rahmat dari Yang Maha Kuasa atas segala yang
telah mereka terima untuk meneruskan perjuangan hidup.
Kadang mereka mungkin merasa
sangat terpinggirkan. Sangat terpinggirkan ketika mereka mengetahui banyak
orang mencemooh mereka dikala mereka mengais rejeki. Kadang mereka mungkin
merasa tersisihkan dikala mereka berjalan di tengah orang yang tidak sedikitpun
mempedulikan mereka. Mereka hanya bisa menunduk, diam, berjalan terseok-seok
menghadapi rintangan hidup selanjutnya.
Bahkan mungkin mereka juga tidak
mau terjebak dalam kondisi ini. Terjebak dalam keterbatasan ini. Tapi mereka
sudah memutuskan jalan hidup mereka seperti ini dahulu jauh sebelum mereka
menghadapi lika-liku kehidupan seperti ini. Mereka telah mengambil keputusan
yang tidak memperhatikan bagaimana nasib mereka selanjutnya.
Keputusan yang diambilnya itu
bukan tanpa sebab. Mereka dihadang hanya dengan 1 pilihan saja. Tidak ada
pilihan lainnya. Mau tidak mau mereka harus mengambil keputusan itu dan
menerima semua resiko dari pengambilan keputusan tersebut. Pernah aku bertanya pada
anak muda salah satu dari mereka “kenapa anda tidak mencari pekerjaan lain
selain meminta-minta seperti ini? Tubuh anda kuat dan masih bisa untuk banting
tulang.” ia pun menjawab “saya tidak pernah sekolah dek. SD pun saya tidak.
Tidak tahu harus bekerja apa lagi dengan keterbatasan saya ini. Saya bingung.
Jadi terpaksa saya begini. Daripada tidak bisa makan sama sekali.” Pertanyaan
yang sama pun kerap aku lontarkan kepada lebih dari puluhan orang yang bernasib
sama dengan anak muda tersebut. Dan jawabannya pun sama. Mereka tidak pernah
mengenyam pendidikan sama sekali.
Dari situ kita bisa mengetahui
bahwa mereka dengan kehidupan terbatas itu kebanyakan tidak pernah merasakan
betapa nikmatnya mereguk kenikmatan menimba ilmu pendidikan. Mereka dengan
sangat tega membiarkan tubuh mereka hitam legam, kotor, kering, dan tak
terawat. Padahal jika mereka sekolah, hidup mereka TIDAK AKAN MUNGKIN seperti
ini. Kalian tahu betapa pendidikan sangat penting bagi kehidupan kita??
Pendidikan sangat diperlukan bagi
kita. Pendidikan merupakan muara dari segala kesejahteraan. Memang, tidak semua
orang di dunia ini berhasil karena pendidikan. Banyak juga yang berhasil dan
sukses gemilang tanpa ada pendidikan yang tinggi. Tapi mereka mempunyai
sebongkah keberuntungan dan faktor X. Dan tidak semua orang memiliki dua hal
tersebut. Jadi, sebagai manusia yang berakal, kita diharapkan mampu untuk
menentukan sendiri bagaimana jalan kehidupan kita kedepannya yang tidak
mempertaruhkan kelangsungan hidup kita sendiri dan keluarga kita kelak.
Bagaimana cara supaya kita
terhindar dari keterpurukan hidup? Satu-satunya cara hanya dengan
berpendidikan. Atau minimal kita harus bisa Membaca , Menghitung, dan Menulis.
Tanpa dasar-dasar pendidikan itu kita dengan amat mudah dibodohi oleh
orang-orang berdasi atau bahkan orang-orang ber-clemek.
Salah satu cara berpendidikan
adalah sekolah. Di sekolah kita bisa mendapatkan berbagai macam pelajaran. Tapi
tidak semuanya juga diajarkan di sekolah. Terutama hal yang menyangkut
kelangsungan hidup. Contohnya seperti bersyukur. Banyak dari kita yang belum
tahu benar artinya bersyukur. Tirulah mereka yang hidup dalam keterbatasan,
malah mampu untuk mengucap syukur melebihi dari syukur yang kita ucapkan yang
notebene kita diberi ‘lebih’ oleh Yang Maha Kaya.
Maka dari itu sekolah di dalam
dan sekolah diluar sama pentingnya. Keterbatasan itu pasti akan dapat
dihancurkan apabila kita mau dan niat untuk berubah. Cara merubah satu-satunya
yaitu sekolah. Pesan ku untuk semua pembaca blog jelek ku ini niatkanlah
benar-benar dari rumah untuk menimba ilmu sebaik-baiknya, karena tidak semua
orang berkesempatan untuk bersekolah. Tirulah semangat Laskar pelangi. Walaupun
sekolah mereka berada dalam sebawah-bawahnya kelayakan gedung sekolah, mereka
tetap semangat untuk bersekolah. Demi cita-cita mereka. Cita-cita tinggi
mereka. Bermimpilah maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu!
Satu lagi pesanku, rajin-rajinlah
bersyukur atas apa yang telah engkau raih/dapatkan/nikmati. Sekecil apapun itu.
Seringan apapun itu. Bapakku pernah berucap “kamu harus selalu syukur nikmat!
Jangan sampai kamu kufur nikmat!!!”
semoga kita semua termasuk umat-umat yang tidak lupa bersyukur.
Aamiiiin.
SALAM PEMIMPI SELALU...!!
0 komentar:
Posting Komentar